KESADARAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Oleh : KARINA
Siswi SMA HARAPAN I Medan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kota
Medan ibukota provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang merupakan kota
terbesar di pulau Sumatera. Dengan Jumlah penduduk yang berkisar
13.000.000 jiwa. merupakan sebuah kota yang tingkat polusi dan
pencemarannya yang begitu tinggi apalagi sampah yang dapat menimbulkan
pencemaran baik udara maupun tanah begitu fantastis. Padahal seperti
yang telah di ketahui bahwa kriteria sebuah kota yang indah salah
satunya ialah kota yang bersih dengan
lingkungan yang terjaga dan terawat pula.
Kebersihan
sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan yang
begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Dan seperti yang kita
ketahui bahwa
kebersihan merupakan
suatu keadaan yang bebas dari segala kotoran, penyakit, dan lain lain,
yang dapat merugikan segala aspek yang menyangkut setiap kegiatan dan
perilaku
lingkungan masyarakat.
Dan sebagaimana di ketahui bahwa kehidupan manusia sendiri tidak bisa dipisahkan baik
lingkungan alam maupun
lingkungan sosial. Maka sebagai individu harusnya segala aspek yang ada dalam masyarakat harus dapat menjaga
kebersihan lingkungan. Karena tanpa
lingkungan
yang bersih setiap individu maupun masyarakat akan menderita sebab
sebuah faktor yang merugikan seperti kesehatan. Kesehatan itu begitu
mahal harganya. Sehingga semuanya harus di olah dengan baik .
Lingkungan yang kotor berarti penganggu kesehatan yang juga berarti membuat bibit penyakit.
Namun
segala sesuatu ada kata perubahan hanya saja dalam segala
persoalan-persoalan, semua ini tidak dapat dijalankan tanpa sebuah
kesadaran dari setiap individu masyarakat maupun kelompok masyarakat
untuk menjaga
kebersihan, Maka
Kebersihan itu tidak akan berguna dan menimbulkan banyak kerugian. Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan masyarakat tentang sadar
lingkungan sangatlah minim/kurang. Dari hal tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa masyarakat masih belum peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekitarnya.
Kebanyakan
dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin menguntungkan diri
sendiri, seperti masalah pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,
pembungan limbah pabrik, polusi udara, pencemaran air, dan lain-lain.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah
kebersihan
setiap tahunnya selalu meningkat. Dan mengakibtakan keadaan yang
merugikan kota medan contohnya : banjir yang baru-baru ini terjadi
karena banyaknya sampah yang menumpuk di parit-parit rumah dan kanal
air.
Dengan sebuah perumpaan yang dapat di bandingkan dengan
teknologi maka dapat di perhatikan bahwa secanggih-canggihnya teknologi
tanpa didasari dengan
kebersihan maka, teknologi itu akan hancur. Jadi, dari hal tersebutlah kita harus menyadari
kebersihan itu penting. Marilah kita menjaga
kebersihan secara bersama-sama.
Dari sebuah komunikasi yang dilakukan dengan masyarakat dengan memeberi penyuluhan tentang perlunya sadar akan
kebersihan lingkungan. Karena
kebersihan
itu sebahagian dari iman. Disini peneliti berusaha agar informasi apa
yang didapat diberitahukan kepada masyarakat demi membantu memnyampaikan
bahwa
kebersihan itu penting, Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik utnuk melakukan penelitian dengan judul :
“Perilaku Masyarakat Akan Sadarnya Kebersihan lingkungan”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan
latar belakang yang dikemukakan terjadilah beberapa permasalahan dalam
penelitian ini adalah : 1. Apakah masyarakat sudah sadar
mengenai masalah
kebersihan?
2. Apakah masyarakat memiliki inisiatif sendiri dalam menjalankan
kebersihan?
3. Apakah masyarakat mampu berfikir secara universal dalam mengelola
kebersihan?
4. Perlukah sanksi yang tegas dalam menjalankan
kebersihan lingkungan?
C. Maksud dan Tujuan Penulisan Tujuan
penelitian adalah sebagai pernyataan mengenai ruang lingkup kegiatan
yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. (Jujun.
2002:213) Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Masyarakat dapat mengetahui secara efektif tentang kesadaran dalam
kebersihan2. Mengetahui bahwa segala sesuatunya didasarkan dari kepribadian masing-masing
3. Mengadakan penyuluhan yang dapat membuka hati masyarakat untuk
lingkungan sekitar
D. Kerangka Teori Dalam
melakukan penelitian, teori berperan sebagai landasan berfikir untuk
mendukung pemecahan suatu masalah dengan jelas dan sistematis. Sesuai
dengan pengertian teori menurut kerlinger yang dikutip Jalaluddin
(2001:6) yakni “Himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposial yang
mengemukakan pandangan yang sistematis tentang gejala dengan
menjabarkan variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
Berdasarkan paparan di atas makan teori dalam pembahasan
penelitian ini adalah mengutarakan tentang masalah-masalah komunikasi,
perilaku masyarakat, sadar
lingkungan.
Oleh karena itu pembahasan secara teoritis di bawah ini adalah : pengertian komunikasi, perilaku masyarakat dan sadar
lingkungan.
1. Komunikasi
Pengertian
Komunikasi Menurut Onong U.Effendy, (2002:5) “Komunikasi adalah proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahukan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau prilaku baik
secara langsung maupun tidak langsung.” Berdasarkan pengertian
komunikasi di atas, menunjukkan bahwa komunikasi itu meliputi proses
penyampaian pesan, pembentukan kepercayaan, sikap, pendapat tingkah laku
publik. Laswell dalam Onong Uchjana (2002:7) menyebutkan bahwa
komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang
diajukan itu yaitu :
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Efek
2. Perilaku Mayarakat
a. Pengertian Perilaku
Perilaku
merupakan perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya
dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang
yang melakukannya .
b. Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan salah satu satuan sosial sistem sosial, atau kesatuan hidup manusia. Istilah inggrisnya adalah
society , sedangkan masyarakat itu sendiri berasal dari bahasa Arab
Syakara
yang berarti ikut serta atau partisipasi, kata Arab masyarakat berarti
saling bergaul yang istilah ilmiahnya berinteraksi. Ada beberapa
pengertian masyarakat :
o Menurut (Selo Sumarjan 1974) masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan
o
Menurut (Koentjaraningrat 1994) masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas yang sama.
o
Menurut (Ralph Linton 1968) masyarakat adalah setiap kelompok manusia
yang hidup dan bekerja sama dalam waktu yang relatif lama dan mampu
membuat keteraturan dalam kehidupan bersama dan mereka menganggap
sebagai satu kesatuan sosial.
c. Pengertian Perilaku
Masyarakat Tingkah laku yang sudah menjadi pengetahuan secara umum yang
diakui oleh segala lapisan masyarakat, yang berdasarkan norma-norma yang
telah diketahui secar benar.
3. Sadar
Lingkungan ·
Pengertian
Kesadaran Kesadaran adalah keadaan seseorang di mana ia tahu/mengerti
dengan jelas apa yang ada dalam pikirannya. Sedangkan pikiran bisa
diartikan dalam banyak makna, seperti ingatan, hasil berpikir, akal,
gagasan ataupun maksud/niat. ·
Pengertian
LingkunganLingkungan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi
perkembangan hidup manusia baik langsung maupun tidak langsung .
Lingkungan terbagi atas dua yaitu ,
Lingkungan
abiotik dan biotik. Adapun berdasarkan UU no. 23 tahun 1997
menyebutkan bahwa kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup yang termasuk di dalamnya manusia dan perilaku manusia
yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya. ·
Pengertian Kesadaran
LingkunganKesadaran
Lingkungan adalah kleadaan dimna individu masyarakat menyadari bahwa pentingnya sebuah ruang lingkup (
lingkungan) yang didalamnya, terdapat makhluk-makhluk hidup yang harus dijaga kelestariannya.
E. Metode Penulisan1.
Metode penelitian adalah cara yang digunakan dalam kegiatan penelitian
untuk mendapatkan data yang diperlukan sesuai masalah penelitian. Hal
ini sesuai yang disebutkan Sugyono (2003:1) “Metode penelitian pada
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
tertentu. Metode penelitian digunakan yaitu Metode Korelasional ( Metode
untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel terikat.
Hal
ini sesuai yang dikatakan Sugyono bahwa metode korelasional gunanya
untuk melihat apakah ada hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). Penelitian ini merupakan deskriptif, menurut Bungin,
Bangun (2008) adalah suatu penelitian bertujuan untuk menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, aatau berbagai variabel
yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan
apa yang terjadi. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dengan
mengambil objek penelitian seluruh warga.
2. Populasi dan Sampel
2.1.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,
benda, hewan, tumbuhan, gejala, nilai, tes, ataupun peristiwa yang
memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. (Wasito,
2005:49)
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tingkat
kebersihan lingkungannya begitu rendah.
2.2.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 10 orang. Adapun teknik
penarikan sampel yang akan dilakukan adalah dengan teknik accidental
sampling
(tanpa sengaja)
. Dalam teknik
accidental sampling,
sampel diambil tanpa direncanakan lebih dahulu. Sementara itu jumlah
sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat
dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja.
BAB II PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Individu hanya berfikir untuk diri sendiri (egois) kebanyakan individu berfikir apatis ( acuh tidak acuh ) terhadap
lingkungan
sekitar . Padahal begitu banyak cara yang dapat di lakukan bila memang
ada rasa kepeduliaan dalam membangun segalanya agar lebih baik .Dan
berbagai cara telah digaungkan tetapi hanya 1 diantara 10 individu yang
memiliki sifat kepeduliaan itu . Dikarenakan hal tersebut untuk
menjalankan perubahan dan menyampaikan aspirasi dalam kesadaan untuk
lingkungan tersebut tertutup jalannya/sulit.
Di
masa sekarang , tidak ada yang tidak mungkin , para ahli pun
mengembangakan dan memberi inisiatif-inisiatif yang jitu dalam menjaga
kebersihan , contohnya : Pendaur ulangan . Tidak heran sekarang banyak toko-toko yang menjual alat daur ulang karena kepedulian terhadap
lingkungan
dan apalagi bdapat menghasilkan . Sebagaimana yang di jabarkan kenapa
hanya sedikit individu yang berfikiran seperti itu layaknya individu
yang tidak ingin terpurukl.
Namun dalam hal ini
semuanya berjalan lebih baik apabila dilakukan beberapa kegiatan yang
akhirnya bisa menyadarkan masyarakat betapa pentingnya
kebersihan
, betapa pentingnya dampak positif jika membuang sampah sembarangan dan
betapa indahnya sebuah kota apabila kota tersebut indah , bersih ,
nyaman dan segar. Sehingga dengan demikian itulah aspek tersebut akan
membawa keuntungan bagi kota .
Pembuatan aktivitas
penyuluhan dan kelas pendaurulang disetiap kecamatan adalah hal yang
baik dalam memberikan contoh konkret .Penyuluhan yang di maksud bisa
dengan mengadakan seminar yang berisi materi untuk membuka hati individu
dalam menyadarkan arti
kebersihan
yang di ketahui bahwa individu masyarakat di kota ini sangatlah minim.
Tetapi bukan dengan seminar saja penyuluhan itu bdapat dilakukan , bisa
dengan berkomunikasi dengan penduduk di daerah-daerah yang tingkat
kebersihannya masih begitu rendah . Daur ulang biasanya menggunakan
barang-barang bekas yang masih dapat dipakai untuk membuat sesuatu yang
bisa dipergunakan kembali .Sehingga dengan kata lain bukan hanya membuka
lapangan kerja tetapi hal ini dapat menambah kekreatifitasan yang
lebih.
B. Analisis Masalah Dengan persentase yang ada pada segala aspek mengetahui bahwa kota Medan, sebuah kota yang memiliki permasalahan mengenai
kebersihan. Hanya segelintiran individu saja yang berfikir bahwa
kebersihan
itu penting. Sedangkan dalam hal ini aspek-aspek harus berfikir dengan
perkembangan yang ada tentang bagaimana menjalankan perubahan kalau
saja perubahan itu tidak di mulai dari diri sendiri. Karena apapun yang
terjadi perubahan itu tidak dapat dipaksakan maupun di perintahkan .
Kota
Medan bukan seperti Singapura , Malaysia , Kota Yaman dan lain lain,
yang apabila ada individu membuang sampah pada tempatnya tidak merasa
malu dan bersalah saat membuangnya karena belum ada kesadaran yang
mendalam bahwa segalanya dapat berdampak negatif.
Dalam penganalisisan masalah ini diketahui bahwa Medan lebih menitik beratkan masalah
kebersihan
pada sampah. Sampah merupakan masalah perkotaan hampir di seluruh
kota-kota besar di Indonesia. Di Kota Medan persoalannya lebih kompleks
lantaran tidak ada intervensi dari pengambil kebijakan saat ini. Jika
dibiarkan terus bakal muncul gunung sampah di pusat kota. Selama ini
tender proyek-proyek di seluruh dinas teknis maupun perusahaan daerah di
Pemerintah Kota (Pemko) Medan belum berjalan, termasuk di Dinas
Kebersihan
Medan. Hal ini menyebabkan Kota Medan semakin tampak lebih kotor atau
jorok.. Sampah-sampah di permukiman tidak terangkut dan akhirnya
menyumbat drainase di saat turun hujan.
Dari 4.000 ton volume
sampah per hari, 1.000 ton merupakan hasil rumah tangga dengan perkiraan
rata-rata menghasilkan sampah 0,5 kg per hari per rumah tangga.Sisanya,
3.000 ton, dihasilkan dari industri dan lainnya. Data di Dinas
Kebersihan juga menyebutkan, 2.200 ton sampah yang tidak terangkut sebagian di buang ke sungai, parit,dan sebagian lainnya dibakar.
C. Data PenunjangJenis
sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data diperoleh
dengan menggunakan instrumen kuesioner terhadap pengendara sepeda
motor. Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Riduwan, 2008). Dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner
adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain bersedia
memberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan pengguna.
Sedangkan teknik yang digunakan adalah wawancara terstruktur, menurut
Nasution (2003) menyatakan wawancara berstruktur semua pertanyaan telah
dirumuskan sebelumnya dengan cermat, biasanya secara tertulis.
Pewawancara menggunakan daftar pertanyaan itu sewaktu melakukan
interviu.
Setelah dilakukannya penelitian terhadap beberapa individu dalam lokasi yang berbeda yang didasari oleh rendahnya
kebersihan yang ada, maka diperoleh data karakteristik sebagai berikut :
Variabel | Indikator |
Indikator permasalahan | 1. Masyarakat2. Lingkungan Kota Medan3. Kesadaran4. Sanksi |
Tingkat indikator | 1. Jenis Kelamin2. Usia3. Status4. Pekerjaan |
1. Masyarakat
Masyarakat
merupakan suatu kelompok individu yang berada pada lapisan tertinggi.
Masyarakat berada pada koridor individu yang berbeda dan
bervariasi. Tanpa masyarakat sebuah negara maupun kota tidak dapat
berdiri . Di dalam masyarakat terdapat dua Gender (Jenis Kelamin) yaitu ,
Pria dan Wanita. Begitu juga pada aspek usia yang akhirnya mempengaruhi
tingkat perilaku yang ada . Namun bukan hanya itu , tetapi dalam
masyarakat tanpa sebuah status maupun pekerjaan akan membuat
permasalahan yang akhirnya tidak dapat terpecahkan/terselesaikan karena
berbagai konflik yang terjadi .
2.
Lingkungan Kota Medan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa
lingkungan merupakan hal yang terpenting dalam perjalanan
kebersihan, dikarenakan
lingkungan merupakan sumber kehidupan makhluk hidup. Sehingga
lingkungan yang identik dengan bersih membuat masyarakat/makhluk hidup nyaman tinggal berada di daerah itu.
Lingkungan kota Medan yang dikatakan sebagai genangan sampah pada tahun 2007 memberikan permasalahan yang begitu signifikan bahwa
lingkungan kota ini bukan
lingkungan yang indah dan bersih , segala fakta yang ada hanya membuat segalanya berangan-angan untuk mendambakan
lingkungan
yang indah , segar dan nyaman.Sedangkan perubahan yang awalnya di
agung-agungkan oleh individu pun berakhir menjadi penyesalan yang hanya
berasa dikala itu tanpa menyadari bahwa segala yang ada dalam
lingkungan baik itu air , tanah , udara dan lain-lain itu teramat penting.
3. Kesadaran
Berbagai
alasan bahwa kebijakan yang telah di buat sudah menginterpretasi
individu tentang adanya kesadaran , tetapi fakta yang ada kesadaran itu
tidak di dapatkan oleh individu-individu maupun masyarakatnya dalam
menjalankan
kebersihan. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa kesadaran lah hal yang terpenting dalam
perubahan karena tanpa kesadaran semuanya itu hanya omong kosong belaka .
Hanya untuk membuat diri bersih dari prasangka bahwa individu di kota
kita ini telah berkembang dan berfikir maju. Sedangkan, kesadaran yang
ada bisa membuat
lingkungan kita
terbebas dari kotoran seperti sampah , limbah , dan lain-lain yang
sering membuat kekacauan pada pencemaran yang berbentuk pada kerugian .
Kesadaran begitu penting untuk ditumbuhkan tetapi bukan dengan paksaan ,
pengubahan perilaku individu maupun masyarkat bisa menjadi jalan
masuknya sebuah perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Dari dalam
diri tidak dapat dielakkan masih banyaknya yang berfikir bahwa
kesadaran hanya sebercik tinta yang akhirnya mengotori dan mudah
terbenam dengan perasaan yang begitu saja larut di masa sekarang. Dan
tidak bisa disalahkan bahwa belum adanya kesadaran di
lingkungan walau hanya hal mudah saja seperti membuang sampah pada tempatnya .
4. Sanksi
Sanksi
merupakan suatu hukuman yang mutlak maupun tidak mutlak yang harus
dilakukan, dibayar, maupun dilaksanakan sesuai dengan koridor hukum.
Sanksi dilakukan dikarenakan adanya permasalahan dan orang yang
bermasalah pada sebuah kasus yang telah berbau hukum . Pada penulisan
ini sebaiknya membuat pembahasan yang masuk akal tentang hukum apa
ataupun sanksi apa yang wajar diberikan kepeda orang yang melanggar
kebersihan
. Sebagaimana yang di ketahui bahwa bukan hanya hukum penjara saja
hukuman itu terjadi tetapi ada yang namanya denda. Denda merupakan
pembayaran uang atas sanksi yang telah dibuat dan disahkan oleh pihak
hukum. Namun apabila hanya diberi denda, terkadang ada segelintir
individu yang merasa itu sudah biasa dan malah akhirnya membuat individu
tersebut apatis dan hanya berkelakuan sesuka hati. Sedangkan tanpa
perlu dikatakan lagi seharusnya bahwa individu dan masyarakat lah yang
bertugas dalam menjalankan
kebersihan, bukan hanya petugas
kebersihan
yang telah di bayar. Dan sebaiknya pemikiran-pemikiran itu haruslah
dibuang dan diganti dengan pemkikirabn yang lebih tertata baik sehingga
dalam pelaksanaan membuka peluang perubahan segalanya tidak beranggapan
susah. Dan seharusnya pemerintah membuat sebuah tindakan yang tepat dan
tegas dalam menyikapi hal ini, hal-hal yang membuat individu berfikir
jalan keluar terbaik . Peraturan daerah yang sudah ada sebaiknya di
kembangkan dan di tegaskan sehingga tidak ada penyelewenggan yang akan
terjadi.
Dan berdasarkan hasil penelitian responden yang telah
di ajukan 6 dari 10 orang ini setuju dengan pengadaan hal baru ini.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kesadaran individu begitu penting untuk menjalankan perubahan
kebersihan pada
lingkungan baik
lingkungan alam maupun
lingkungan
sosial. Namun mayoritas para masyarakat masih baru berantusias dalam
signifikan yang berada di satu aspek saja. Dan para warga
setuju dengan harus adanya cara-cara yang dilakukan dalam memberikan
alternatif untuk lebih dapat meyadarkan masyarakat tentang nilai
kebersihan.
B. Saran Pengembangan ilmu pengetahuan, membuat segalanya dapat menjadi riset mengenai
kebersihan
yang ada dan sebaiknya pemerintah memberikan masukan dan kebijakan yang
tegas dan tepat untuk membuat perubahan–perubahan.
DAFTAR PUSTAKA Effendi, Onong, U. 2002.
Dinamika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jalaluddin, Rahmat. 2001.
Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2003.
Metode Penelitian Administrasi. Bandung:
Alfabet.
Bungin, Burhan. 2008..
Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Nasution S. 2003.
Metode Research; Penelitian Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara.
Jujun, Surya Sumantri. 2002.
Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110315061659AAcBIIwhttp://sugiyono.webs.com/paper/p9901.pdfhttp://adhiya.files.wordpress.com/2008/06/microsoft-word-lingkungan-hidup.pdfhttp://seputar-indonesia.pdf ?